Minggu, 06 Mei 2018

Cara Memandikan Bayi yang Wajib Diketahui Orang Tua


Memandikan bayi, terutama yang baru lahir, dapat menjadi kegiatan yang mendebarkan bagi orang tua baru. Penting untuk mempersiapkan diri dan mengetahui cara memandikan bayi agar Anda dan bayi tetap nyaman selama prosesnya.
Jika Anda hendak memandikan bayi, hindari memandikan bayi setelah dia menyusu atau makan. Lebih baik menunggu beberapa saat hingga perutnya menyesuaikan asupan yang baru saja masuk. Panduan tahapan cara memandikan bayi di bawah ini diharapkan dapat membantu Anda.
Memandikan Bayi-Alodokter

 sumber: https://www.alodokter.com/cermat-memandikan-bayi

Persiapkan Perlengkapan

Persiapkan semua perlengkapan mandi bayi lebih dulu sebelum mulai. Berikut adalah peralatan esensial yang diperlukan.
  • Permukaan yang datar dan aman seperti tempat tidur atau meja tempat ganti pakaian bayi.
  • Handuk dan alas ganti.
  • Gayung untuk mengalirkan air.
  • Air untuk memandikan bayi. Pastikan agar air tidak terlalu panas.
  • Waslap untuk menyeka tubuh bayi.
  • Penggunaan sabun memang tidak disarankan saat memandikan bayi. Bila diperlukan, gunakan produk pembersih kulit bayi dengan label soap-free dan tertulis berbahan ringan sebagai pengganti sabun biasa untuk menghindari kulit kering. Hindari juga produk dengan pewangi dan antibiotik karena dapat mengiritasi kulit.
  • Pakaian dan popok pengganti.
Pastikan bayi dimandikan dalam ruangan yang bersuhu hangat. Siapkan semua perlengkapan mandi pada tempat yang mudah dijangkau tangan di sekitar bak mandi bayi.

Panduan Tahapan Memandikan Bayi

Berikut tahapan cara memandikan bayi secara umum:
  • Isi bak dengan air hangat berketinggian sekitar 7 cm, dengan suhu sekitar 32 derajat Celcius.
  • Baringkan bayi di alas ganti atau handuk, buka pakaian bayi secara perlahan.
  • Gunakan satu tangan dan lengan Anda untuk menopang kepala dan tubuh bayi. Kemudian tangan yang lain untuk menyangga tubuh bagian bawah dan menempatkannya ke air, dimulai dengan kaki.
  • Mulai dengan membersihkan kelopak mata, dari dalam keluar, dengan kapas atau kain katun lembut yang dicelupkan ke dalam air hangat. Gunakan kain yang berbeda untuk mata yang satu lagi. Lanjutkan dengan membersihkan hidung, telinga, dan wajah.
  • Pastikan satu tangan menyangga kokoh punggung dan kepala bayi saat tangan Anda yang lain membersihkan bagian tubuhnya lainnya. Jaga posisi kepala bayi tetap berada di atas permukaan air.
  • Jika menggunakan sabun, tuang sedikit saja agar kulit bayi tidak kering.
  • Berikan perhatian lebih pada area ketiak, belakang telinga, leher dan kelamin.
  • Guyur kepala dan seluruh tubuh bayi secara perlahan dengan gayung, kemudian seka dengan waslap bersih.
  • Angkat bayi perlahan-lahan. Segera letakkan bayi di atas alas ganti atau perlak yang sudah dialasi handuk. Keringkan tiap bagian tubuh secara perlahan-lahan.
  • Ini saat yang tepat untuk memijat bayi sambil menyanyikan lagu atau mengajaknya bicara untuk membuat bayi makin rileks.
Perlukah losion dan minyak setelah dimandikan? Disarankan untuk menghindari penggunaan minyak atau pelembap hingga bayi berusia setidaknya satu bulan.
Selain itu, air yang bersih tanpa campuran apa pun adalah yang terbaik untuk memandikan bayi. Maka, hindari menambahkan apa pun ke dalam cairan mandinya. Hal yang tidak kalah penting, hindari meninggalkan bayi sendirian meski sesaat ketika dimandikan atau berganti pakaian.

 Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.

Tanda Bahaya Pada Ibu Nifas


Gambar terkait

sumber: https://sukmairhamni04blog.wordpress.com/2016/07/19/tanda-bahaya-pada-ibu-nifas/


Gejala-gejala atau tanda yang harus diperhatikan dan diwaspadai oleh ibu yang baru selesai melahirkan diantaranya adalah:

1. Perdarahan setelah melahirkan

Dengan tanda dan gejala secara umum sebagai berikut :
Perdarahan yang membutuhkan lebih dari satu pembalut dalam waktu satu atau dua jam, sejumlah besar perdarahan berwarna merah terang tiap saat setelah minggu pertama pasca persalinan. Perdarahan  normal setelah melahirkan adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam setelah anak lahir. Menurut waktu terjadinya dibagi atas dua bagian yaitu: Perdarahan primer yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir dan perdarahan setelah melahirkan sekunder yang terjadi setelah 24 jam, biasanya antara hari ke-5 sampai ke-15 setelah melahirkan Hal-hal yang menyebabkan perdarahan postpartum adalah atonia uteri, perlukaan jalan lahir, terlepasnya sebagian ari ari dari rahim, tertinggalnya sebagian dari ari-ari.
Tanda dan gejala perdarahan setelah melahirkan:
a. Perdarahan primer, rahim tidak berkontraksi dan lembek, perdarahan segera setelah anak lahir biasanya disebabkan oleh Atonia uteri.
b. Perdarahan sekunder, darah yang keluar berbau amis dan menyengat biasa disebabkan oleh (Endometritis atau sisa ari-ari)

Penanganan Umum perdarahan setelah melahirkan:

Segera kunjungi dokter atau bidan apabila darah melebihi 500-600 ml dalam masa 24 jam, rahim terasa tidak berkontraksi atau lembek, darah yang keluar berbau menyengat.

2. Suhu Tubuh Meningkat

Suhu tubuh meningkat setelah 24 jam setelah melahirkan. Suhu tubuh mencapai 40-41 derajat celcius pada hari ke 3 setelah melahirkan. Panas badan mungkin dialami pada hari pertama setelah melahirkan, itu wajar akibat dari dehidrasi selama proses persalinan, suhu normal 37-38 derajat. Usahakan untuk memperbanyak minum air.
Namun jika setelah 24 jam suhu ibu malah meningkat, maka waspada lah terhadap adanya tanda-tanda infeksi setelah melahirkan. Sehingga ibu wajib menghubungi bidan atau dokter yang menangani.

3. Sakit Kepala & Pengelihatan Kabur

Jika hal ini terjadi, maka perlu dilakukan pemeriksaan. Segera ajak ibu ke tenaga medis untuk di lakukan pemeriksaan terhadap tanda-tanda vitalnya. Seperti pernafasan, nadi, tensi dan suhu tubuhnya.

4. Pembengkakan Wajah

Jika terjadi hal ini, maka lakukan pemeriksaan segera. Apakah ada varices, apakah ada pembengkakan pada kaki dan kemerahan. Jika ada, maka segera kunjungi bidan, dokter, atau tenaga kesehatan terdekat.

5. Subinvolusi Uterus

Dengan tanda dan gejala secara umum sebagai berikut:
a) Darah setelah melahirkan yang baunya sangat tidak enak, seharusnya baunya sama seperti saat menstruasi.
b) Gumpalan darah yang banyak atau besar (seukuran jeruk limau atau lebih besar) dalam lokhia. Subinvolusi uterus adalah proses involusi rahim (pengecilan rahim) tidak berjalan sesuai sebagaimana mestinya, sehingga proses pengecilan terlambat.

6. Tromboflebitis & Emboli Paru

Dengan tanda dan gejala secara umum sebagai berikut:
a) Rasa sakit hingga ke dada, yang bisa merupakan indikasi gumpalan darah pada paru-paru (jangan dikacaukan dengan rasa nyeri dada yang biasanya akibat mengejan terlalu kuat).
b) Rasa sakit di tempat tertentu, lemah dan hangat di betis atau paha dengan atau tanpa adanya tanda merah, bengkak dan nyeri ketika menggerakkan kaki, yang bisa merupakan tanda gumpalan darah pada saluran darah di kaki.

7. Depresi Setelah Persalinan

Dengan tanda dan gejala secara umum sebagai berikut:
Depresi yang mempengaruhi kemampuan untuk mengatasi, atau yang tidak mereda setelah beberapa hari, perasaan marah pada bayi terutama jika perasaan itu dibarengi dengan keinginan buruk. Periode masa nifas merupakan waktu dimana ibu mengalami stres pasca persalinan, terutama pada ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Tanda dan gejala yang mungkin diperlihatkan pada penderita depresi postpartum adalah:
– Perasaan sedih dan kecewa, sering menangis, merasa gelisah dan cemas, kehilangan ketertarikan terhadap hal-hal yang menyenangkan, nafsu makan menurun, kehilangan energi dan motivasi untuk melakukan sesuatu, tidak bisa tidur (insomnia).
Depresi setelah melahirkan dianggap bahaya karena mungkin ibu akan mengabaikan si bayi. Maka wajib diwaspadai, dan segera ajak ibu ke tenaga kesehatan bidan atau dokter untuk diberikan konseling dan penjelasan agar ibu tidak mengalami depresi.
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.

7 Manfaat Senam Hamil Selama Kehamilan Hingga Setelah Melahirkan

sumber:  https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/7-manfaat-senam-hamil/
Oleh Data medis direview oleh dr. Yusra Firdaus.
Senam hamil mungkin menjadi tren di kalangan ibu hamil, khususnya ibu hamil yang masih muda. Tapi, ternyata tidak hanya sekadar tren, senam hamil bisa memberikan manfaat nyata bagi ibu selama kehamilan maupun setelah melahirkan. Apa saja manfaat senam hamil? Simak penjelasannya di bawah ini.

Manfaat senam hamil bisa dirasakan saat hamil hingga setelah bersalin

Hamil bukan berarti Anda harus berhenti berolahraga. Justru olahraga atau melakukan senam hamil sangat disarankan untuk dilakukan saat hamil. Karena, aktif saat hamil dapat membawa manfaat yang banyak bagi Anda dan janin.
Berikut ini beberapa manfaat senam hamil yang tentu sayang jika dilewatkan.

1. Membantu menyediakan energi

Olahraga teratur dapat membantu Anda dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, membuat Anda tidak mudah lelah. Karena, dengan berolahraga Anda dapat meningkatkan kebugaran tubuh. Dengan berolahraga, Anda juga melatih otot Anda, sehingga Anda tidak perlu melakukan banyak usaha untuk melakukan aktivitas.

2. Menurunkan risiko komplikasi kehamilan

seperti diabetes gestasional dan preeklampsia. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan diabetes gestasional yang berolahraga tiga kali seminggu dapat menurunkan risiko bayinya lahir dengan berat badan berlebih sebesar 54% dan menurunkan risiko melahirkan caesar sebesar 34%. Berolahraga juga dapat membantu menjaga berat badan sehingga meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.

3. Membantu mengurangi stres dan membangkitkan suasana hati

Sebuah penelitian menemukan bahwa olahraga dapat meningkatkan kadar serotonin, zat kimia otak yang berhubungan dengan suasana hati, membuat Anda lebih bahagia dan bersemangat. Hal ini tentunya sangat baik buat kandungan Anda.

4. Mengurangi ketidaknyamanan saat hamil

Anda mungkin merasa tubuh kurang bugar saat hamil karena sakit punggung, sembelit, perut kembung, dan pembengkakan (misalnya pada kaki). Dengan berolahraga, tubuh lebih aktif bergerak sehingga mendukung kelancaran peredaran darah dalam tubuh. Olahraga juga dapat memperkuat otot, sehingga membantu Anda mencegah dan mengatasi nyeri selama kehamilan.

5. Membuat tidur lebih nyenyak

Olahraga atau senam saat hamil dapat membuat tubuh Anda cukup lelah. Sehingga, Anda akan lebih nyenyak tidur pada malam hari.

6. Membantu tubuh mempersiapkan kelahiran

Olahraga selama hamil dapat membantu persalinan lebih mudah dan memperpendek waktu persalinan. Juga, menurunkan risiko komplikasi saat persalinan. Hal ini karena tubuh sudah terbiasa dilatih dan mengeluarkan banyak energi saat olahraga atau senam.

7. Membantu pemulihan tubuh lebih cepat setelah melahirkan

Berolahraga atau senam secara teratur selama kehamilan dapat memperkuat otot, sehingga tubuh bisa pulih lebih cepat setelah melahirkan karena otot sudah biasa dilatih.

Apakah harus ikut kelas senam hamil?

Tidak juga. Yang terpenting adalah ibu bergerak atau melakukan olahraga ringan sebisa ibu saat hamil. Tidak masalah jika ibu tidak mengikuti kelas senam hamil. Tapi, ibu hamil sebaiknya tetap berolahraga setiap hari. American College of Obstetricians and Gynecologists menyarankan agar ibu hamil berolahraga setidaknya 20-30 menit setiap hari (jika dokter tidak menyarankan untuk berhenti berolahraga sementara atau membatasi aktivitas fisik karena kondisi medis).
Seperti disarankan oleh American Pregnancy Association, pilihlah olahraga saat hamil yang tepat. Ada banyak olahraga yang aman untuk dilakukan ibu hamil, namun jangan berlebihan dan harus selalu berhati-hati. Contoh olahraga yang baik dilakukan ibu hamil adalah prenatal yoga, di mana risiko yang bisa ditimbulkannya sangat rendah.
Jika Anda sudah terbiasa melakukan olahraga sebelum hamil, Anda mungkin bisa meneruskannya selama kehamilan Anda. Tapi, sesuaikan juga dengan kemampuan Anda saat hamil. Jangan melakukan olahraga dengan risiko tinggi, seperti berisiko terjatuh, ada gerakan melompat, dilakukan dalam cuaca panas, dan sebagainya.

 Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.

Tips Melahirkan Normal Tanpa Jahitan



Memiliki buah hati merupakan anugerah yang membahagiakan. Meski demikian, banyak calon ibu yang merasa takut saat akan menghadapi proses melahirkan. Ada beberapa tips melahirkan normal tanpa jahitan yang dapat dilakukan.
Saat melahirkan normal, area perineum atau dinding yang berada di antara vagina dan anus mampu meregang ketika bayi keluar. Meski demikian, masih ada kemungkinan perineum robek.






tips melahirkan normal tanpa jahitan - alodokter
 sumber: https://www.alodokter.com/tips-melahirkan-normal-tanpa-jahitan
Tidak semua perineum yang robek saat melahirkan membutuhkan jahitan untuk pemulihan, mutlak diperlukan yang termasuk derajat 3 dan 4, tapi ini sangat jarang terjadi. Sedangkan derajat 2 biasanya perlu jahitan, bila tidak dijahit penyembuhan butuh waktu lebih lama, hanya saja ibu merasa nyaman karena tidak perlu mengalami sakitnya dijahit.
Selain itu, tindakan menggunting perineum oleh dokter, yaitu episiotomi, juga umumnya perlu jahitan untuk menutupnya.
Kondisi yang berisiko mengalami perineum robek antara lain persalinan yang pertama, kondisi lahir bayi yang tidak normal, berat bayi yang besar, atau persalinan yang membutuhkan bantuan alat forcep.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan melahirkan normal tanpa jahitan, yaitu:
  • Menerapkan pola hidup sehat selama hamil
Dengan pola makan sehat dan vitamin yang mencukupi, maka kulit dan jaringan tubuh lain akan berfungsi optimal. Lengkapi dengan olahraga untuk ibu hamil dan senam kegel untuk membangun tubuh yang kuat. Lakukan relaksasi untuk mengurangi stres.
  • Melakukan pijat perineum
Gerakan memijat pada jaringan di sekitar vagina akan membuatnya lebih fleksibel, sehingga dapat memperbesar kemungkinan melahirkan normal tanpa jahitan. Pijat perineum dapat dimulai ketika kehamilan berusia 34 minggu. Tips melahirkan normal ini bisa dilakukan dua kali per minggu untuk hasil yang maksimal.
  • Memperhatikan posisi saat melahirkan
Posisi yang berbeda saat melahirkan dapat menghasilkan tekanan yang berbeda pada perineum. Beberapa gerakan yang dapat dilakukan antara lain berbaring dengan posisi miring, duduk, atau berlutut dengan menaruh dua tangan ke arah depan.
  • Menggunakan pelumas
Manfaatkan pelumas dengan bahan dasar minyak mineral yang dihangatkan untuk mengurangi gesekan dan mempermudah keluarnya bayi.
  • Menjaga perineum tetap hangat
Kondisi hangat akan membuat aliran darah meningkatkan dan melemaskan otot sekitar perineum. Tempatkan handuk atau kain hangat di sekitarnya. Jika memungkinkan, minta seseorang untuk menekan bagian perineum dengan handuk hangat untuk menjaganya tidak robek ketika kepala bayi mendorong keluar.
  • Mengatur pernapasan
Umumnya, dokter atau perawat akan memberitahu kapan Anda harus mengejan. Ketika kepala bayi sudah mulai tampak, maka calon ibu akan diminta berhenti mengejan dan mengambil beberapa napas pendek yang dikeluarkan melalui mulut. Hal ini akan membuat kepala bayi keluar dengan lembut dan perlahan, sehingga otot dan kulit perineum dapat meregang tanpa robek. Lakukan sesuai saran mereka agar dapat melahirkan normal tanpa jahitan.
Selain melakukan beberapa tips melahirkan normal di atas, Anda dapat menanyakan lebih lanjut pada dokter. Minta informasi mengenai cara yang dapat menghindari robek pada perineum atau tindakan episiotomi, agar dapat melahirkan normal tanpa jahitan.

 Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.

Teknik Menyendawakan Bayi

sumber:https://www.ibudanbalita.com/artikel/teknik-menyendawakan-bayi

Teknik Menyendawakan Bayi
Ibu, orang-orang tua jaman dulu selalu menganjurkan setelah menyusu bayi sebaiknya disendawakan. Ternyata ini anjuran sangat benar, karena berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada di dalam perut bayi.
Biasanya udara masuk ke perut bayi bersamaan ketika bayi menyusu. Makin banyak udara yang masuk, semakin kembunglah perut bayi. Akibatnya bayi merasa tidak nyaman dan akan menyebabkan rewel.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan muntah karena udara dan makanan yang sudah bercampur di lambung. Bahayanya, muntahan bayi bisa masuk hidung dan paru-paru yang membuat bayi tersedak.
Umumnya menyendawakan bayi perlu dilakukan hingga usia bayi 9 bulan. Setelah itu, biasanya bayi sudah bisa bersendawa sendiri. Untuk itu hal lain yang harus ibu perhatikan adalah teknik menyendawakan si Kecil dengan benar. Bagaimana caranya? Berikut adalah teknik-teknik menyendawakan si kecil:

Pegang bayi dengan posisi ibu tegak atau semi tegak, dan pada saat yang sama beri tekanan lembut di perutnya.
Ibu bisa memegang bayi dalam posisi tegak atau semi tegak. Pada saat bersamaan lakukan tekanan lembut di perut bayi. Dada dan kepala bayi menjorok ke depan. Sanggah leher lalu tepuk-tepuk lembut secara perlahan-lahan pada bagian lambungnya. Biasanya bayi sering mengeluarkan sedikit susu saat bersendawa (gumoh), jadi siapkan tissue atau kain untuk membersihkan sisa susu. Cara ini juga bermanfaat bagi bayi yang sering gumoh dalam jumlah banyak.
Namun kelemahannya, posisi seperti ini biasanya memerlukan waktu agak lama sampai bayi bisa bersendawa. Melakukannya pun relatif tidak mudah karena posisi bayi setengah duduk.

Menaruh di Pundak
Inilah cara yang banyak dilakukan Ibu karena mudah menyendawakan. Caranya, bayi digendong di pundak dengan wajah menghadap ke belakang. Lalu pegang bagian pantatnya dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya memegang leher dan menepuk-nepuk punggungnya. Tidak lebih dari tiga menit, mulut bayi akan mengeluarkan bunyi khas sendawa.

Posisi Telungkup
Telungkupkan bayi di pangkuan Ibu. Lalu tepuk-tepuklah bagian punggunya. Ketika Ibu melakukannya, usahakan supaya posisi dada bayi lebih tinggi dari perutnya. Cara ini juga bisa dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain membuat udara di perut keluar, posisi ini bisa membuat bayi lebih rileks.

Selamat mencoba ya Bu.

 Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.

Sabtu, 05 Mei 2018

Yuk, Temukan Posisi Tidur Bagi Ibu Yang Sedang Hamil Muda

posisi tidur ibu hamil muda 

 sumber:https://harvestsupplement.com/posisi-tidur-ibu-hamil-muda/ 

Apakah Anda sedang hamil muda? Selain memperhatikan asupan gizi, Anda pun harus memilih posisi tidur yang tepat. National Sleep Foundation menemukan fakta, sekitar 78 persen perempuan hamil mengalami kendala tidur.
Bagi wanita hamil posisi tidur merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Hasil riset Tomasina Stacey dari University of Auckland membuktikan adanya korelasi positif antara keguguran dengan posisi tidur ibu hamil muda. Jika salah mengambil posisi, aliran darah untuk janin menjadi terhambat.
Baca juga : Keluhan Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kematian janin. Pasalnya, peredaran darah yang tidak lancar dapat menyebabkan asupan oksigen berkurang. Selain itu, pun bisa merusak otak, mengalami kelainan jantung, serta autisme.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Alexander Heazell dari Tommy’s Stillbirth Research Centre University of Manchester. Hasil risetnya menunjukkan, keguguran pada usia 28 minggu dipengaruhi kebiasaan tidur sang ibu.

Posisi Tidur Ibu Hamil Trimester 1-3

Kehamilan trimester 1-3 merupakan tahapan paling rawan. Pasalnya, saat itu, janin sedang bertumbuh dan berkembang. Organ-organ tubuh calon bayi mulai terlihat secara bertahap.
Baca juga : Tahap Perkembangan Janin
Itulah sebabnya, Anda harus tidur dengan posisi terbaik di masa awal kehamilan. Berikut ini dua posisi tidur ibu hamil yang dianjurkan selama trimester 1-3.
  1. Sleep on Side (SOS)

Sleep on side atau tidur miring adalah posisi tidur ibu hamil muda yang terbaik. Upayakan menyamping ke kiri supaya janin memperoleh aliran darah. Zat gizi makanan pun bisa terserap secara maksimal ke dalam plasenta.
Saat Anda tidur miring ke kiri, vena besar di tulang belakang mengalirkan darah dari tubuh ke jantung bagian bawah. Hal ini mampu meringankan kinerja jantung sehingga ibu hamil terhindar dari gangguan kardiovaskular.
Tidur dengan posisi miring ke kiri juga bisa melancarkan aliran getah bening ke seluruh tubuh. Cairan inilah yang membawa sel darah putih untuk meningkatkan imun. Jadi, selama kehamilan, Anda menjadi kebal terhadap serangan penyakit.
  1. Gunakan Bantal yang Nyaman Selama Tidur

Anda ingin tidur lelap selama masa kehamilan trimester awal? Manfaatkan bantal berbentuk huruf U untuk menjaga kualitas istirahat. Model bantal ini bisa menyangga bagian perut, punggung, kepala, serta lutut.
Penggunaan bantal yang tepat selama hamil bisa mencegah sakit punggung. Selain itu, pun mampu mengurangi tekanan di bahu, leher, dan pinggang pada ibu hamil muda.

Posisi Tidur Ibu Hamil Muda yang Berbahaya Untuk Janin

Anda biasa tidur dengan posisi selain miring ke kiri? Mulai sekarang, ubah kebiasaan tersebut. Pasalnya, posisi tidur berikut ini sangat berbahaya bagi keselamatan janin.
  1. Miring ke Kanan

Tidur dengan cara menyamping ke kanan bisa menghambat sirkulasi oksigen untuk janin. Posisi ini juga menghalangi aliran makanan ke plasenta sehingga calon bayi kekurangan tidak mendapat asupan nutrisi.
Baca juga : Tips Mempersiapkan Bayi Sehat & Cerdas Sejak Dalam Kandungan
  1. Tidur Tengkurap

Sejak trimester awal sampai akhir kehamilan, Anda tidak dianjurkan tidur dengan posisi ini. Pasalnya, tengkurap bisa memberikan tekanan pada rahim. Akibat yang terjadi; aliran oksigen untuk janin menjadi berkurang.
  1. Posisi Kepala Lebih Tinggi Saat Tidur Telentang

Posisi ini juga harus dihindari karena bisa menyebabkan nyeri pada leher dan punggung. Di samping itu dapat mengakibatkan tekanan pada ginjal, hati, serta plasenta. Sebaiknya, sejajarkan bantal dengan badan supaya tidur terasa nyaman.
  1. Setengah Duduk

Tidur dengan posisi setengah duduk memang terlihat nyaman. Banyak ibu hamil yang mempraktikkannya. Namun, posisi ini tidak dibenarkan.

Seusai tidur setengah duduk, punggung Anda pasti terasa nyeri. Hal itu karena ada tekanan di tulang belakang. Posisi ini juga kurang baik untuk sirkulasi darah ke jantung.
  1. Tidur Telentang Ketika Hamil Muda

Anda suka tidur dengan posisi telentang? Saat trimester 1, tidur telentang tidak dilarang. Namun, memasuki trimester 2, kebiasaan tersebut harus dihilangkan. Pasalnya, bisa membahayakan keselamatan janin selama dalam kandungan.
Baca juga : Olahraga Yang Aman Ketika Hamil

Tips agar Bisa Tidur dengan Nyaman Selama Hamil

Selama hamil, berapa lama Anda tidur? Sebenarnya, masing-masing ibu hamil memiliki durasi waktu istirahat yang berbeda. Namun, cobalah untuk tidur siang dan malam secara teratur.
Jika Anda sulit tidur dengan nyaman, terapkan tips-tips ini setiap hari.
  • Konsumsi makanan secukupnya supaya tidak mengalami gangguan pencernaan di malam hari.
  • Relaksasi ringan dengan mandi air hangat sebelum tidur.
  • Lakukan pemijatan ringan di area kaki dengan menggunakan minyak herbal.
  • Kurangi konsumsi air putih menjelang tidur agar Anda tidak buang air kecil di malam hari.
Setelah mengetahui posisi tidur untuk ibu hamil muda yang tepat, kini Anda harus menerapkannya. Sebagai penunjang selama kehamilan, jangan lupa mengonsumsi vitamin untuk ibu hamil. Dengan demikian, tubuh tetap sehat dan janin menjadi lebih kuat.

Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.

Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif

sumber: https://meetdoctor.com/article/pentingnya-pemberian-asi-eksklusif

Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif
ASI eksklusif  adalah pemberian ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupan bayi tanpa diberikan makanan tambahan lainnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang asing bagi masyarakat umum. Pemerintah telah menggalakkan berbagai program edukasi untuk memperkenalkan ASI eksklusif lewat berbagai media. Tetapi pada kenyataannya, masih banyak ibu yang tidak melakukannya, entah karena tidak mengetahui pengertian ASI eksklusif, atau tetap memilih memberikan susu formula karena berbagai mitos yang salah. Padahal pemberian ASI eksklusif sangat penting karena memiliki berbagai manfaat bagi bayi dan ibu.   
 
Dari Aspek Gizi 
ASI memiliki keunggulan-keunggulan seperti di bawah ini: 
- Kandungan gizi lengkap
- Mudah dicerna dan diserap
ASI memberikan manfaat pada bayi karena mudah dicerna apabila ketika pencernaannya belum begitu sempurna (dibawah usia 6 bulan)
- Mengandung lipase untuk pencernaan lemak
- Mempertinggi penyerapan kalsium
- Mengandung zat kekebalan tubuh (imunitas)
Air susu ibu mengandung zat antibodi yang bisa membantunya melawan segala bakteri dan virus. Jadi, risiko terserang penyakit seperti diare, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi, berkembang menjadi pengidap diabetes tipe 2, atau meningitis lebih rendah ketimbang bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif. Antibodi dari ibu juga melindungi bayi dari serangan asma, alergi, dan eksim.
 
Dari Aspek Psikologis 
Memberikan ASI pada bayi, memberikan dampak positif seperti di bawah ini: 
 - Mendekatkan hubungan ibu dan bayi
Saat menyusui, Anda akan bersentuhan dengan kulit Si Kecil dan saling bertatap-tatapan. Hal ini bisa memperkuat hubungan Anda dengannya.
- Menimbulkan rasa aman bagi bayi
- Mengembangkan dasar kepercayaan (Basic sence of trust)
 
Dari Aspek KB
ASI eksklusif bisa menunda kembalinya kesuburan dan menjarangkan kehamilan karena bisa menghambat ovulasi.
 
Bagi ibu
- Mengurangi insiden kanker leher rahim dan kanker payudara
- Mengurangi insiden HPV (Human Papilo Virus) yang dapat menyebabkan kanker serviks
- Mempercepat involusi uterus atau kembalinya rahim ke ukuran normal setelah melahirkan. Hormon oksitoksin yang keluar saat menyusui juga dapat membantu rahim berkontraksi. Hal ini mungkin bisa mengurangi perdarahan rahim usai persalinan, sekaligus kembali ke bentuk rahim sebelum hamil.
 
Bagi keluarga
- Aspek Ekonomi : Selama memberikan ASI eksklusif, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli susu formula. Hal ini bisa menghemat pengeluaran bulanan Anda.
- Aspek kemudahan : tidak perlu mengganggu orang lain
 
Bagi bangsa dan Negara
- Menurunkan angka kematian dan kesakitan anak
- Meningkatkan kualitas generasi penerus
Menurut para ahli, asam lemak yang terdapat pada air susu ibu memiliki peranan penting bagi kecerdasan otak bayi. Selain itu, hubungan emosional antara Anda dan Si Kecil yang terjadi selama proses menyusui  mungkin turut memberi kontribusi.
 
Anda tidak perlu khawatir ASI yang diberikan kepada bayi tidak membuatnya kenyang sehingga pemberian makanan atau cairan kepada bayi 6 bulan sebaiknya tidak diberikan untuk mendukung pemberian ASI ekslusif. Selama menyusui, Anda disarankan untuk menjaga asupan yang masuk ke dalam tubuh. Ditakutkan asupan tersebut bisa memengaruhi ASI dan berefek tidak baik pada bayi Anda. Menerapkan pola makan sehat sangat dianjurkan ketika Anda sedang menyusui seperti mengonsumsi sayuran, buah, daging tanpa lemak, makanan berserat, susu dan banyak minum air. (dr. Yohana Margarita)
 
 Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.