sumber:https://www.ibudanbalita.com/artikel/teknik-menyendawakan-bayi

Ibu, orang-orang tua jaman dulu selalu
menganjurkan setelah menyusu bayi sebaiknya disendawakan. Ternyata ini
anjuran sangat benar, karena berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada
di dalam perut bayi.
Biasanya udara masuk ke perut bayi bersamaan ketika bayi menyusu. Makin banyak udara yang masuk, semakin kembunglah perut bayi. Akibatnya bayi merasa tidak nyaman dan akan menyebabkan rewel.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan muntah karena udara dan makanan yang sudah bercampur di lambung. Bahayanya, muntahan bayi bisa masuk hidung dan paru-paru yang membuat bayi tersedak.
Umumnya menyendawakan bayi perlu dilakukan hingga usia bayi 9 bulan. Setelah itu, biasanya bayi sudah bisa bersendawa sendiri. Untuk itu hal lain yang harus ibu perhatikan adalah teknik menyendawakan si Kecil dengan benar. Bagaimana caranya? Berikut adalah teknik-teknik menyendawakan si kecil:
Pegang bayi dengan posisi ibu tegak atau semi tegak, dan pada saat yang sama beri tekanan lembut di perutnya.
Ibu bisa memegang bayi dalam posisi tegak atau semi tegak. Pada saat bersamaan lakukan tekanan lembut di perut bayi. Dada dan kepala bayi menjorok ke depan. Sanggah leher lalu tepuk-tepuk lembut secara perlahan-lahan pada bagian lambungnya. Biasanya bayi sering mengeluarkan sedikit susu saat bersendawa (gumoh), jadi siapkan tissue atau kain untuk membersihkan sisa susu. Cara ini juga bermanfaat bagi bayi yang sering gumoh dalam jumlah banyak.
Namun kelemahannya, posisi seperti ini biasanya memerlukan waktu agak lama sampai bayi bisa bersendawa. Melakukannya pun relatif tidak mudah karena posisi bayi setengah duduk.
Menaruh di Pundak
Inilah cara yang banyak dilakukan Ibu karena mudah menyendawakan. Caranya, bayi digendong di pundak dengan wajah menghadap ke belakang. Lalu pegang bagian pantatnya dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya memegang leher dan menepuk-nepuk punggungnya. Tidak lebih dari tiga menit, mulut bayi akan mengeluarkan bunyi khas sendawa.
Posisi Telungkup
Telungkupkan bayi di pangkuan Ibu. Lalu tepuk-tepuklah bagian punggunya. Ketika Ibu melakukannya, usahakan supaya posisi dada bayi lebih tinggi dari perutnya. Cara ini juga bisa dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain membuat udara di perut keluar, posisi ini bisa membuat bayi lebih rileks.
Selamat mencoba ya Bu.
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Biasanya udara masuk ke perut bayi bersamaan ketika bayi menyusu. Makin banyak udara yang masuk, semakin kembunglah perut bayi. Akibatnya bayi merasa tidak nyaman dan akan menyebabkan rewel.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan muntah karena udara dan makanan yang sudah bercampur di lambung. Bahayanya, muntahan bayi bisa masuk hidung dan paru-paru yang membuat bayi tersedak.
Umumnya menyendawakan bayi perlu dilakukan hingga usia bayi 9 bulan. Setelah itu, biasanya bayi sudah bisa bersendawa sendiri. Untuk itu hal lain yang harus ibu perhatikan adalah teknik menyendawakan si Kecil dengan benar. Bagaimana caranya? Berikut adalah teknik-teknik menyendawakan si kecil:
Pegang bayi dengan posisi ibu tegak atau semi tegak, dan pada saat yang sama beri tekanan lembut di perutnya.
Ibu bisa memegang bayi dalam posisi tegak atau semi tegak. Pada saat bersamaan lakukan tekanan lembut di perut bayi. Dada dan kepala bayi menjorok ke depan. Sanggah leher lalu tepuk-tepuk lembut secara perlahan-lahan pada bagian lambungnya. Biasanya bayi sering mengeluarkan sedikit susu saat bersendawa (gumoh), jadi siapkan tissue atau kain untuk membersihkan sisa susu. Cara ini juga bermanfaat bagi bayi yang sering gumoh dalam jumlah banyak.
Namun kelemahannya, posisi seperti ini biasanya memerlukan waktu agak lama sampai bayi bisa bersendawa. Melakukannya pun relatif tidak mudah karena posisi bayi setengah duduk.
Menaruh di Pundak
Inilah cara yang banyak dilakukan Ibu karena mudah menyendawakan. Caranya, bayi digendong di pundak dengan wajah menghadap ke belakang. Lalu pegang bagian pantatnya dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya memegang leher dan menepuk-nepuk punggungnya. Tidak lebih dari tiga menit, mulut bayi akan mengeluarkan bunyi khas sendawa.
Posisi Telungkup
Telungkupkan bayi di pangkuan Ibu. Lalu tepuk-tepuklah bagian punggunya. Ketika Ibu melakukannya, usahakan supaya posisi dada bayi lebih tinggi dari perutnya. Cara ini juga bisa dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain membuat udara di perut keluar, posisi ini bisa membuat bayi lebih rileks.
Selamat mencoba ya Bu.
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.id
Akbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar